Anggita Nurindah Kusuma: Giveaway Buku "Pilih Angkot Atau Infaq"

Senin, 02 September 2013

Giveaway Buku "Pilih Angkot Atau Infaq"

Giveaway Buku "Pilih Angkot Atau Infaq"

Assalamu'alaikum bloggers.. ;)

Menyambut awal bulan September ini, Anggi mau ngadain giveaway kecil-kecilan sebagai wujud syukur karena Anggi berhasil masuk 20 nominator lomba menulis cerita inspiratif anak 2012 dalam event penerbit mayor Pro U Media. Sekaligus karena buku antologi ini telah menembus rintangan-rintangan hingga telah terbit pada bulan Juli 2013 lalu.

Nah, cara ikutan giveaway kali ini gampang banget. Cekidot yak..!
1. Follow akun blog ini
2. Follow akun twitter @AnggitaNurindah
3. Share info GA ini lewat twitter atau blog
4. Giveaway dimulai tanggal 2 September 2013 sampe tanggal 30 September 2013

*Untuk persyaratan tadi, kalian juga bisa pilih salah satu antara follow twitter atau follow blog ini.. Tapi kalo follow keduanya juga boleh, dan itu lebih baik.. :D
**Pengumumannya Insya Allah tanggal 3 Oktober 2013 ya.. ;)

Di giveaway ini juga diterapin dua sistem untuk ikutannya.

Cara Pertama -> bloggers bisa kasih komentar di bawah postingan ini tentang pendapat kalian mengenai angkutan umum yang udah jarang dipake masyarakat Indonesia. Kamu bebas kasih saran, kritik, atau apa aja mulai dari yang nylekit (nyakitin hati) sampe numbuhin bunga-bunga di dalem tubuh manusia (sangat sangat seneng). Format jawabnya:
Nama kamu:
Url blog:
Jawaban:

Cara Kedua -> tweeps bisa kasih satu tweet yang isinya satu kalimat unik, koplak, gila, serta menghibur tentang apa aja (boleh rayuan ngegoda cewek, kalimat gila, atau bahkan kalimat ngegoda cowok, baca: bebas tapi tetep ada unsur menghiburnya). Dalam tweet itu harus terdapat kata angkot atau infaq (pilih salah satu). Format jawabnya: @AnggitaNurindah (jawaban kamu) #GPAAI

Giliran nampangin hadiahnya nih.. :D

Satu komentar blogger terbaik: Buku "Pilih Angkot Atau Infaq" gratis ongkir nyampe depan rumah + Pulsa Rp. 10.000
Dua komentar blogger favorit: Pulsa @Rp.5.000

http://proumedia.co.id/components/com_virtuemart/shop_image/product/Pilih_Angkot_Ata_51d688fe3f533.png

Satu tweet terbaik: Buku "Pilih Angkot Atau Infaq" gratis ongkir nyampe depan rumah + Pulsa Rp. 10.000
Dua tweet favorit: Pulsa @Rp.5.000

Yuk ikutan giveaway ini, lumayan kan bisa tambah-tambah buku bacaan plus nabung uang jatah buat beli pulsa.. :D

Salam keberuntungan, Guys.. ;)

41 komentar:

UnknownSelasa, September 03, 2013 1:05:00 PM
Nama kamu:Ariny NH
Url blog: http://arinysusanti.blogspot.com
Jawaban:Orang jadi males naik angkot, karena angkot rawan kejahatan seperti pemerkosaan, pencopetan dll. saran buat sopir angkot perketat keamanan angkot bila perlu menggaet polisi ke dalam angkotnya
BalasHapus
Balasan
lita alifahSelasa, September 03, 2013 9:27:00 PM
Nama : lita alifah
Url blog: http://lita-alifah.blogspot.com
Jawaban: angkot sebenarnya kendaraan untuk kita yang tidak punya kendaraan sendiri, tapi sekarang angkot itu ancaman buat kita. bukan nya merasa aman tapi menjadi ancaman, dulu aku pernah kecopetan dan hampir kecopetan yang kedua kalinya. yang pertama karena sendir jadi berhasil di copet, yang kedua sama temen dan lolos dari copet. hingga sampai saat ini aku gak berani naik angkot sendirian karena merasa terancam berada di sarang kejahatan
BalasHapus
Balasan
santiSelasa, September 03, 2013 10:15:00 PM
mau tanya, gimana cara follownya, gak ada fasilitasnya kok
BalasHapus
Balasan
Shyshe_Princess_Damina-lovely-Sun_ShineKamis, September 05, 2013 7:21:00 PM
Yennesy damayanti @chi_yennesy
http://shyshelovelysunshine.blogspot.com/
Me and Angot itu Best Friend. Dia nyelamatin hidupku, mau kemana aja ngandelin angkot, alasannya HEMAT. Selain itu, klo di kota padang, angkotnya lumayan GAUL. Full music, dan sound systemnya keren, gak kaya di Jakarta. Waktu aku di Jakarta, aduuuuh..Naik angkot, kopaja ato metromini itu takut. Takut copet, takut macet, takut sopirnya ugal. Plis deh,... kayanya apapun sarananya klo udah soal jakarta semraut, bayangin masa jalur Bus Way aja gak steril? Sama macetnya, padahal berharap nyama, aman dan bebas macett...Ini gak, udah nugguin lama, sesak kena macet pula *plak...
Merinduka suasana jogya jadinya, disana itu asik, naik delman santai2 sambil keliling malioboro, naik becak juga kece tu, kaya turis bule pada suka.
Angkutan umum dan indonesia, boleh bangga dengan delmal, becak, becak motor, dulu zaman masih ada rakit, nyeberang sungai pake rakit... Diantara kritik aku tetap bangga.
BalasHapus
Balasan
fairy fariJumat, September 06, 2013 1:01:00 PM
Ikutan ya...:)

Ika Fari

Url blog: http://sitoklintang.blogspot.com/

Angkutan umum di Indonesia tuw serba nggak nyaman, mulai dari kotor, sesak, pengap, nggak aman lagi, plus waktu keberangkatannya juga nggak mesti. Belom lagi sopirnya ugal-ugalan, selain mengancam keselamatan penumpang, juga mengancam keselamatan pengguna jalan lain. Jadi males naik angkutan umum

BalasHapus
Balasan
Intan Novriza Kamala SariMinggu, September 08, 2013 5:07:00 AM
Halo Anggita, ikutan ya :D *naksir sama hadiahnya :p

All rules done :D
Link share :
*twitter : https://twitter.com/Inokari_/status/376461723810537472
*repost di blog : http://intannovrizakamalasari.blogspot.com/2013/09/giveaway-buku-pilih-angkot-atau-infaq.html

Udah follow blog sama twitter *twitter : @inokari_

Nama : Intan Novriza Kamala Sari
Url blog: intannovrizakamalasari.blogspot.com
Jawaban:

Angkot ya? Wah, selama dua tahun ini jadi mahasiswa, saya udah nggak pernah make jasa transportasi yang satu ini. Saya lebih suka pake motor, atau sesekali jalan kaki. Bukan apa-apa, angkot nggak pernah memberikan rasa nyaman kepada saya sih*ibarat orang pacaran, kalo nggak nyaman, mending pindah ke lain hati, ngg maksudnya pindah ke lain sarana transportasi :p

Aksi yang super ngebetein dari angkot adalah suka berhenti sesuka hati, jika tiba-tiba melihat ada calon penumpang. Nggak peduli kapasitas penumpang yang ndekem dalam angkot udah sesak. Atau malah lebih parahnya lagi si angkot ini suka mengulur-ngulur waktu, muter-muter nyari penumpang tanpa peduli penumpang yang udah ada, kepengen banget bisa cepat sampai ke tujuan.

Saya juga harus ekstra hati-hati kalo sedang berada di angkot, harus waspada sama orang-orang yang bisa jadi sedang beralih profesi jadi pencopet. Plus, harus nahan nafas panik kalo nemu sopir angkot yang ugal-ugalan. Please deh mamang angkot, kita kan lagi nggak ikutan kompetisi balap :(

Belum lagi soal tarif yang sekarang udah naik. Ampun dah, bisa bikin kantong mahasiswi kere kayak saya lebih cepat jebol. Makanya, saya lebih suka pake motor atau jalan kaki. Omong-omong, kalo saya lagi berhemat ria, saya bakal jalan kaki secara continue buat beberapa hari. Uang yang seharusnya buat bensin, bakal dialihkan untuk tabungan, buat ngebeli sesuatu yang saya inginkan.

Enggg, tapi abis lihat cover buku yang bakal dijadiin hadiah di giveaway ini –Pilih angkot atau infak? jadi berpikir “coba, saya jalan kaki setiap hari ya, udah berapa banyak uang yang bisa diinfakkan?” Kayaknya, saya harus segera berjalan kaki mulai dari pagi ini deh u.u

Sekian jawaban saya,Anggita. Jangan lupa pilih saya ya :p

Saya kasih pantun deh,

Pergi ke pasar membeli itik
Itiknya gendut, tebal bulunya
Ayo dong Anggita yang cantik
Kirimin saya buku “pilih angkot atau infak” ya :p

*tebar-tebar garam keberuntungan* :D
BalasHapus
Balasan
Muhammad Rifqi SaifudinMinggu, September 08, 2013 10:16:00 AM
Nama kamu: Muhammad Rifqi Saifudin
Url blog: http://coretanrifqi.blogspot.com
Jawaban:
Angkot? Hm, selama ini baru beberapa kali naik angkot, itu pun karena, ehm, bisa dibilang "terpaksa". Menurutku angkot di Indonesia kebanyakan terutama di daerahku itu angkot itu terlalu "kumuh", sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan angkot ini dan bisa setidaknya "diperindah" sedikit agar terlihat lebih "segar".

Keamanan dalam angkot juga jadi alasanku jarang memakai transportasi ini, selama ini banyak kasus pemerkosaan dan perampokan dalam angkot, sebaiknya anggota kepolisian bisa lebih tegas dalam menindak para pelaku sehingga mereka bisa lebih jera. Para supir angkot juga harus sadar akan bahaya kalau sampai mereka melakukan perbuatan-perbuatan merugikan seperti itu.

Itu tadi jawaban dari saya, Wish Me Luck :D

BalasHapus
Balasan
aura ideMinggu, September 08, 2013 9:28:00 PM
Nama: Edi
Blog: http://auraide.com
Jawaban:
Cintaku kutemukan dalam ruangan yang beraroma keringat penumpang lain, gak romantis blas .... yaa cinta pandangan pertamaku justru terjadi di angkot, cinta memang tak mengenal tempat dan datangnya tiba-tiba. Mau kenalan gimana lha terhalang bawaan ayam orang ... jadinya hanya curi pandang saja ... mau pasang tampang manis mungkin gagal lha wong posisiku tergencet 2 penumpang gendut ... ternyata pujaan hati turun ... aku pun segera mengikutinya takut kehilangan jejak sasaran tembak ... tapi apa boleh dikata sang sopir angkot meraih kerah bajuku dan teriak kencang sekali " Bayar dulu baru ngacir ...!" alamak malunya sampai lupa bayar angkot ... semoga aku tak kehilangan jejaknya.

Itu salah satu pengalaman saya, walaupun angkot tidak ber ac, kotor, bau, dan kadang mogok, tapi tetap berjasa bagi kami dengannya kami bisa menghemat karena murah, yang utama sampai tujuan dengan selamat!
BalasHapus
Balasan
UnknownSelasa, September 10, 2013 7:50:00 AM
Nama: Aulia Rahmawati
url blog: http://putrikejawen.wordpress.com/2013/09/10/ada-senyum-di-angkot/

Jawaban:
Saya pengguna ankot. Huummh.. mungkin sudah hampir 8 tahun. Mengalami hal yang serem di angkot, saya juga pernah. Hal yang lucu? Pernah juga kok. Saya nggak mau cerita yang serem-serem tentang angkutan umum kita. Sepertinya banyak juga yang akan bercerita tentang ini. Cerita yang lucu aja ya? . Saya pernah seangkot sama sepasang kekasih bule dari negara Timur yang cek-cok pakek Bahasa Arab sama Inggris, dengan suara keras pula. Jadi serasa ikut les prifat gratis. Atau seankot dengan anak SMP yang pacaran sambil mokok disudut angkot? Saya juga saksinya. Mesranya. Mereka saling berpeganngan tangan dan saat itu, si anak perempuan sedang menangis di bahu si anak laki-laki. So sweet nggak sich..?! miris lebih tepatnya. Untuk sesusia itu, harusnya tidak melakukan PDA (Public Display Affection) atau bermesraan di tempat umum. di angkot pula.. oh my god..! ditegur seseorang yang tampan karena saya makan kue cum-cum dan akhirnya banyak tersisa remah-remah kue disekitar mulut, saya juga pernah. Rasanya ya jelas malu bukan kepalang.
Saya masih berharap kondisi angkutan Indonesia yang semakin baik; tidak hanya dari segi peremajaan angkot, tapi juga sopirnya. Tidak semua sopir angkot suka mengumpat, ngebut ugal-ugalan, dan beberapa prilaku negatif lainnya. Aku tahu seorang sopir angkot yang mengingatkan penumpangnya agar menundukkan kepalanya ketika akn naik atau turun supaya nggak kejedot langit-lagit pintu. Sederhana, tapi membantu bukan? Saya tetap optimis jika transportasi Indonesia akan menjadi lebih baik, meski tidak tahu kapan.. 
BalasHapus
Balasan
pangeranmenulisSelasa, September 10, 2013 5:23:00 PM
Nama : Abdul Malik Hakim
Url blog: pangeranmenulis.blogspot.com

Jawaban:

sebenarnya saya sangan menyukai naik angkot, kenapa?karena naik angkot itu sudah pasti dapet duduk. tapi dikarenakan beberapa alasan, seperti banyaknya pengamen yang naik, apalagi bertato, mulutnya bau minuman keras, dan terkadang ada yang memaksa di dalam meminta, belum lagi saya sering terjadinya pencopetan berencana oleh beberapa orang, maka saya lebih memilih untuk menggunakan transjakarta, walaupun tidak selalu dapat tempat duduk, akan tetapi acnya lumayan terasa adem dan harganya juga jelas, nggk seperti angkot yang terkadang tarifnya seenak supirnya aja..

sekian komentar dari saya..

salam

PangeranMenulis
BalasHapus
Balasan
RizkaRabu, September 11, 2013 10:57:00 AM
Assalammu'alaikum Anggi

Transportasi umum itu mrpk faktor pendukung majunya pariwisata daerah. Adanya transportasi umum yg nyaman membuat turis betah berwisata ria. Namun sayangnya di Indonesia fasilitas transportasi umum itu tdk mendukung. Banyaknya daerah wisata yg memiliki transportasi terbatas & sarana transportasi itu yg tdk nyaman bg beberapa org. Padahal, transportasi umum dpt mengurangi kemacetan & mengurangi jlh kendaraan yg ada di suatu daerah. Aku termasuk org yg mendukung program kerjanya Jokowi sewaktu kampanye calon Gubernur DKI Jakarta. Dia membuat program peremajaan transportasi umum utk mengurangi kemacetan Jakarta. Walaupun, program kerja tsb msh blm direalisasikan tp kalau itu terwujud pasti makin keren Jakarta.

Akhir2 ini transportasi umum jarang dipakai masyarakat. Menurutku alasannya:
1.Banyaknya sopir transportasi umum yg bersikap premanisme & kurang menghargai penumpang. Ini alasan klasik sih bg banyak penumpang. Banyak penumpang yg mengeluh krn si sopir ngetem terlalu lama. Padahal, banyak penumpang yg sedang tergesa-gesa. Time is money. Kalau macet si sopir sering mencari jalan alternatif yg sebenarnya bukan rute. Bahkan, terkadang jalur alternatif itu malah macet juga. Makin gelisahlah penumpang. Banyak juga sopir yang ugal-ugalan dg menyetir serasa di sirkuit F1. Bahkan terkadang hampir tabrakan. Belum lagi sering terjadi tindakan criminal misalnya copet, pemerkosaan bahkan ada yang hampir dibunuh sewaktu menaiki transportasi umum. Aku termasuk penumpang yg pernah dicopet HP sewaktu naik angkot. Pernah juga ada yg meninggal krn penumpangnya takut dg sopir yg memilih jalur yg gak sesuai rute.
2.Fasilitas transportasi umum yg kurang mendukung. Semua org pasti nyamanlah naik transportasi umum yg mobilnya bagus, pakai AC,bersih,tidak ada pengamen.
3.Adanya sikap gengsi bg beberapa org. Walaupun tidak semua org mempunyai sifat demikian tapi banyak kan kita temui org seperti itu. Banyak orang lebih pilih naik Honda jazz,yaris,CRV,avanza, dll. (Sorry aku bukan pemilik showroom mobil,gak apal nama mobil). Gengsi dunk naik angkot yg panas & duduk mepet-mepet. Atau ada orang yg merasa lebih cool naik moge.

Oke, daripada cuma kritik mending cari solusinya. Kalau menurutku sarannya:
1.Menjadikan transportasi umum sbg kebutuhan penumpang bukan bagi sopir. Kalau kita berkaca kpd negara maju (Jepang, SG, Australi,dll) penumpang lebih membutuhkan transportasi umum. Di samping harga bensin di sana yg mahal juga transportasinya nyaman. Transportasi umum di sana ada jam tertentu. Kalau penumpangnya telat yah ketinggalan bisnya. Hal semacem ini bisa kan kita terapkan di Indonesia. Gaji sopir transportasi umum yang pasti dan ditetapkan. Sehingga, tidak akan ada lagi sopir yg ngetem plus ugal-ugalan.
2.Perbaiki sarana prasarana transportasi umum. Ini khayalan tingkat tinggi banget dah. Pasti butuh dana yg banyak utk memperbaikinya. Tapi gpp kan kalau perubahannya bertahap drpd gak ada perkembangan sama sekali.
3.Miliki sifat low profile. Berkaca lagi ke negara maju sana. Banyak kan penumpang cowonya berdasi-jas dan cewenya pakai tas hermes? Tapi mereka santai aja naik transportasi umum, berebutan dg penumpang lain bahkan banyak jg diantara mereka yg tidak dpt tempat duduk. Lah kita? Sopirnya aja pakai gadget yg wow banget. Penumpangnya banyak yg gengsi naik transportasi umum.

Demikianlah komentar aku anggi. Maap yah komennya spt curhat. Hehehe
Aku berharap bgt loh dapet buku+ttd kamunya. Aku sudah me-follow blog+twitter kamu. Aku juga udh me-share via twitter dan google+. Btw, aku agak KEPO dg judul buku kamu. Pilih angkot atau infaq? Lah, kan bisa juga naik angkot sbg infaq. Banyak juga kan sopir angkot yg menjadi tumpuan keluarga dan mereka sangat membutuhkan uang dengan menjadi sopir angkot. Tidak semua sopir angkot yg seperti aku jelasin di atas (criminal). Banyak juga sopir yg ramah dan nyetirnya nyaman br penumpang. Just My Opinion. Moga aku bisa mendapatkan buku kamu agar aku tidak bingung lagi liat judul covermu

Salam kenal yah
Rizka
@rizka2701)
URL: genrambai.blogspot.com
BalasHapus
Balasan
AnonimRabu, September 11, 2013 1:01:00 PM
1. Follow akun blog ini >>> DONE (GFC : ina)
2. Follow akun twitter @AnggitaNurindah >>> DONE (@ailina85)
3. Share info GA ini lewat twitter atau blog >>> DONE
https://twitter.com/ailina85/status/377670828713730049

Nama : ailina
Url blog: http://ailina85.wordpress.com/
Jawaban: tentang angkutan umum ya? pastinya saya hampir tiap hari menjadi pengguna. Soalnya tiap berangkat ataupun pulang ke kantor harus naik bis angkutan umum karena jarak kantor-rumah hampir 40km. Sayangnya bis angkutan umumnya yang kearah tempat kerja saya kondisinya sangat mengenaskan. Kadang-kadang meskipun belnya nggak bisa dipakai, tetep jalan aja tuh bis. AC? jangan harap deh, adanya AC alami, hohoho... Dan lagi, jumlahnya terbatas. Jadi meskipun kondisinya mengenaskan dan harus berdiri, gimanapun tetep dinaiki juga.

Setelah ngobrol dengan bapak-bapak kondektur kenapa jumlah bisnya makin sedikit, ternyata kata mereka karena biaya operasionalnya terkadang lebih besar daripada pemasukan. jadi kebanyakan bis-nya berhenti beroperasi deh :(

Berharap kepada Pemerintah supaya bisa nyontoh angkutan umum di luar negeri sono. Gak usah ke jepang deh, contoh Singapura aja. Bisnya bersih-bersih dan bikin betah yang naik. Semoga kedepannya di Indonesia juga bisa kayak gitu.. Amin ^_^
BalasHapus
Balasan
aNNa'sRabu, September 11, 2013 4:21:00 PM
aku ikutan ya,,semoga beruntung.. :)

Nama : septiana kurniawati
Url blog: www.memoarbunda.blogspot.com
Jawaban:sebenarnya, saya sangat mendukung angkot (ataupun bus) sbg transportasi massal di indonesia. terlebih saya sbg mahasiswa skr, sering bgt pake ini angkutan. yaa,,sayangnya angkot2 jaman skarang banyak yg tak layak, rawan keamanan (copet, pemerkosaan, supirnya suka ngepot kanan kiri). itu yg menjadi pr bagi pemerintah n pengelola angkot, supaya meningkatkan pelayanan agar kita2 nyaman memakai angkot.

jika transportasi massal di Indonesia baik dan bagus, yakin deh, banyak kok yang akan dengan senang hati "melepaskan" kendaraan pribadinya,, bepergian menggunakan transportasi umum. yang artinya, akan mengurai permasalahan kemacetan yg meresahkan.

contohnya ya, di sumbar, daerah padang-bukittinggi-payakumbuh. disana angkot2nya super kece! gak kalah sama mobil balap fast n fourius.. didesain sedemikian rupa, dg fasilitas soundsystem dan lagu yg sedang in..bersih dan terawat.. ongkos? tarifnya sama,,2000 jauh dekat.. murah kan?? masyarakat pun jd gemar naik angkot dan merasa nyaman memakainya. kota2 tsb merupakan contoh yg patut ditiru utk kota lainnya, agar meremajakan angkot, menjadikan angkot sahabat masyarakat, dan kita2pun nyaman dan "nagih naik angkot.
alhasil,, dapat mengurai kemacetan,,memberikan tambahan penghasilan bagi supir angkot plus pengelola angkotnya,,dmenghemat BBM yang terbuang percuma di jalan raya akibat kemacetan.
BalasHapus
Balasan
sari widiartiSabtu, September 14, 2013 8:52:00 PM
nama : sari widiarti
url blog : www.realsari.blogspot.com
jawaban : angkot itu bukan sekedar jasa angkutan, tetapi sudah menjadi bagian dari hidupku. lah gimana kan aku belum lancar naik sepeda gara-gara trauma hampir nabrak anak kecil :D
jadi, mau gak mau aku pakai angkot untuk aktivitasku.
menurutku, jika lebih jauh dilihat mengapa orang-orang makin jarang pake angkot, karena memang kredit motor itu murah loh. duaratus ribu perbulan nyicil lebih dua belas bulan udah dapat loh, persyaratannya saja semakin gampang. yup! poin pertama karena memang adanya kredit motor yang murah, tetapi banyak juga faktor yang lain. (cari numpang dengan seenaknya bahkan cenderung lama, kejahatan, panas)
klo memang ingin menarik penumpang agar naik angkot, bisa juga dengan menarik semua armada nagkot yang tua dan menimbulkan asap yang pekat. modifikasi angkot agar menarik perhatian, dan bisa juga loh ditambah full musik, aku pernah naik angkot yang ada musiknya, jadi meskipun macet, gak terasa. kalo masalah panas sih memang gak bisa dipungkiri karena memang tidak ada fasilitas AC, kan tarif angkot murah karena memang tidak dilengkapi AC. Klo dilengkapi AC malah mahal tarifnya.

Yuk, sekarang waktunya adanya peremajaan angkot :)
bikin angkot semakin keren
BalasHapus
Balasan
UnknownMinggu, September 15, 2013 1:49:00 PM
Assalamualaikum mba Anggita yang cantik. Izin ikut GA nya yah :D

kepincut sama bukunya yang keren itu loh. *kedipin mata.

1. Follow akun blog ini "sudah"
http://diniipoem.blogspot.com/?m=1

2. Follow akun twitter @
AnggitaNurindah
"sudah"
@Diniismyname

3. Share info GA ini lewat twitter atau blog "sudah"
saya repost di blog =>
http://diniipoem.blogspot.com/2013/09/giveaway-buku-pilih-angkot-atau-infaq.html?m=1
saya share via fb dan twiter juga :D biar seru banyak yang ikutan.

saya pilih cara pertama yah.

Kali ini saya cuma mau kasih opini tentang kendaran umum ini (angkot) dalam hal kelebihan dan kekurangan. Sejauh ini saya masih pakai angkot kalo badan gak mud, atau bisa jalan sampai 4 km kalo memang mud lagi ok. Duit ongkos saya tabung deh. :D

Apa kelebihan-kelebihan dari naik angkot?
Pertama, bisa tidur di angkot. Tentu sebelum menjalankan aksi tersebut
harus berdoa terlebih dahulu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kedua, tidak perlu membeli angkot untuk menggunakannya, tidak seperti motor dan mobil yang harus membeli
terlebih dahulu sebelum digunakan.

Ketiga, bisa berkenalan dengan orang yang duduk disebelah. Semua bisa
melakukannya hanya dengan modal nekad dan SKSD (Sok Kenal Sok Dekat).
Mungkin saja bisa menambah koneksi
atau mendapatkan jodoh di angkot. :p

Keempat, kalau terjadi kecelakaan setidaknya bisa memarah-marahi supir.
Kalau bawa motor atau mobil, kemungkinan kita yang dimaki-maki kalau terjadi kecelakaan. Kalau di
angkot, kita bisa melimpahkan kesalahan kepada supir, dan hatipun
lega. :D

Kelima, melatih kesabaran. Menunggu angkot datang dan bisa naik kedalamnya membutuhkan kesabaran,
apalagi kalau ngetem. Kalau ke Terminal Kampung Melayu di jam sibuk seperti
pukul 7:00-8:00, akan terlihat pemandangan ratusan orang yang
menunggu datangnya mikrolet 44 dan bus 213. Kalau sudah penuh dan tidak mendapatkan jatah, maka harus menunggu lagi.

Keenam, mendekatkan manusia dengan Tuhan. Untuk naik bus, boro-boro bisa naik dengan tenang. Angkot belum berhenti kita harus naik. Untuk turun,
belum berhenti sudah diteriaki “ayo! ayo! kaki kiri! kaki kiri!”. Selama di angkot pun hati komat kamit
memanjatkan doa supaya sampai di tempat tujuan karena tidak jarang
angkot yang dikendarai oleh sang supir bak film Fast & Furious.

Lalu, apa kekurangan-kekurangan dari naik angkot?

Pertama, tidak bisa membawa barang dalam jumlah yang banyak. Namun, jika menggunakan taksi akan lain cerita
karena dapat membawa barang cukup banyak.

Kedua, kurang efektif karena harus mengoper-oper angkot untuk bepergian
jarak jauh. Angkot memiliki kekurangan, yaitu tidak bisa mengantar penumpang
sampai persis di depan tempat tujuan. Penumpang biasanya harus menyambung ke angkot dengan trayek lain dan masih harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat tujuan. Namun, berbeda dengan taksi, ojek, dan bajaj
yang bisa mengantarkan penumpang langsung sampai ke tempat tujuan, tentu dengan tarif yang jauh lebih mahal dari mikrolet dan bus. Ketiga, kurang aman. Banyak kejadian
penjambretan, penodongan, dan pemerkosaan. Pernah teman saya yang
kehilangan handphone di dalam bus karena tasnya disilet. Pernah juga saya
ditodong oleh sekelompok penodong yang memaksa saya untuk membuka tas
saya, namun untungnya tidak ada barang berharga sehingga tidak ada satu
barangpun yang dijambret. Belum lagi para pengamen atau pengemis yang
membuat situasi tidak nyaman bagi penumpang, khususnya penumpang
wanita. Kasus lainnya adalah kasus pemerkosaan di mikrolet 26. Kasus
pemerkosaan dan penjambretan di taksi
juga seringkali kita dengar atau baca beritanya. Busway yang diklaim lebih amanpun juga tidak terhindar dari
kejahatan pelecehan seksual seperti yang terjadi baru-baru ini.

Keempat, kurang nyaman. Tempat duduk yang terbatas memaksa penumpang harus berdiri jika tidak
mendapat jatah tempat duduk. Belum lagi kalau naik bus di jam-jam sibuk,
gencet-gencetan seperti ayam penyet.

Wish me luck :)
makasi Ya.
BalasHapus
Balasan
UnknownSenin, September 16, 2013 2:52:00 PM
Nama kamu: Ana Jefriana

Twitter : @Rhie_anna

Url blog: http://rianazef.blogspot.com/2013/09/giveaway-buku-pilih-angkot-atau-infaq.html

Jawaban: Saya cuma mau kasih kritik tentang kendaraan umum terutama angkot. Jujur sudah lama sekali saya nggak pernah yang namanya naik kendaraan roda empat itu, semenjak saya sudah memiliki motor dengan uang hasil kerja saya sendiri. Menurut saya lebih praktis dan lebih cepat menggunakan kendaraan roda dua dibandingkan angkot. Apalagi untuk saya yang bekerja di pagi hari dan daerah yang saya lewati kebetulan rawan macet. Kalau dengan motor saya bisa lebih cepat sampai ke kantor. Tapi pernah, suatu ketika saya harus naik angkot bersama kakak perempuan saya yang sedang hamil. Karena saat itu kami hendak ke supermarket untuk membeli perlengkapan bayi. Setelah sekian lama saya tidak menggunakan jasa angkot, saat itu saya harus menggunakannya sebab saya tidak berani menggonceng mbak saya yang sedang hamil tua. Namun yang saya rasakan saat menaiki angkot adalah rasa kecewa yang sangat mendalam. Supir angkot yang ugal - ugalan itu dengan seenak jidatnya membawa mobil dengan penumpang beserta isinya dengan kecepatan tinggi. Padahal saya sudah menegurnya untuk menuruni kecepatan dikarenakan saya memikirkan keadaan kakak saya yang tengah hamil tua. Tapi apa yang saya dapat? dia tidak menggubris sama sekali apa yang saya katakan. dia dengan seenaknya masih terus mengendarai angkot dengan seenaknya sendiri.

Semenjak itu saya paling malas naik angkot kalau tidak sangat terpaksa. Menurut saya angkot sudah tidak nyaman lagi. Apalagi sekarang sering terjadi tindak kriminal di dalam angkot. semakin mempertegas nilai minus untuk kendaraan itu sendiri. Saya hanya berharap kepada supir angkot semua ( yah walaupun saya tau ada supir angkot yang tidak seperti saya sebutkan tadi) mawas diri dan peduli terhadap para penumpangnya. Hendaknya membawa kendaraan tidak dengan kecepatan tinggi dan selalu mementingkan kenyamanan para penumpangnya sehingga penumpang terasa nyaman bila naik kendaraan itu.

Sekian.
Wish me luck :D

BalasHapus
Balasan
UnknownSelasa, September 17, 2013 9:05:00 PM
Nama kamu: Koko Komarudin
@Kokocalem

Jawaban: menurut saya angkutan umum pada zaman sekarang tidak digunakan karena sekarang sedang marak terjadi kejahatan dalam angkot seperti pencopetan, pemerkosaan , penjabretan, sehingga masyarakat trauma dan takut dalam menggunakan angkutan umum, saran saya sebaiknya angkutan umum dilengkapi alat pengaman, alat sensor CCTV agar segala tindak kejahatan dapat dicegah
BalasHapus
Balasan
Didit Puji HariyantoRabu, September 18, 2013 6:45:00 AM
Ikutan ya Anggita,,,
Nama : Didit Puji Hariyanto
Url : http://www.gipwa.com
Jawaban:
Angkot di Indonesia sebenarnya adalah alternative untuk mengurangi kemacetan. tetapi apadaya pemerintah tidak mengimbanginya dengan tingkat fasilitas dan keamanan yang memadai. Jika dibandingkan dengan luar negeri sih jatuh banget kualitas angkot di Indonesia. Jujur semenjak saya menjadi mahasiswa di salah satu sekolah kedinasan yang bertempat di Jakarta, saya udah jarang naik angkot. tapi dulunya sih sejak SMP dan SMA transportasi andalan saya adalah Angkot. Angkot saat ini jarang dipandang karena masyarakat pada umumnya telah memiliki kendaraan sendiri seperti motor atau mobil. kondisi di dalam angkot yang sumpek, terkadang bau tak sedap dan juga desak-desakan (untuk di daerah tertentu) juga meningkatkan faktor untuk pindah ke kendaraan yang lain. lain halnya dengan di Jakarta, meskipun saya jarang naik angkot, tetapi bukan berarti tidak pernah. saya melihat hampir tidak ada warga jakarta yang naik angkot lagi. agak miris sih, tapi ya begitulah jika masyarakat mampu membeli kendaraan sendiri. Akan tetapi angkot akan menjadi ramai jika pemerintah dapat mengontrol angkot secara realtime dan berkesinambungan, mempertimbangkan kenyamanan pelanggannya, merawat kualitas angkotnya, mempertimbangkan supir angkot yang sopan dan jujur. jika itu bisa dilakukan, akan terbuka peluang angkot akan ramai dicari orang. :)
BalasHapus
Balasan
Iwan HalimSelasa, September 24, 2013 4:20:00 PM
Nama: Iwan Halim
URL: motivasionepiece.blogspot.com
Jawaban:

Kalau di kota saya Gorontalo, transportasi yang sering digunakan adalah bentor. Kendaraan ini bentuknya seperti becak tapi didorong dengan motor. Awalnya sempat di larang karena membahayakan penumpang. Namun akhirnya di sahkan kerana masyarakat sudah senang dengannya.
BalasHapus
Balasan
Ayuni AdestyMinggu, September 29, 2013 10:30:00 PM
Nama: Ayuni Adsety
URL: http://ayuniadesty.blogspot.com/
Twitter ID: @ayuniadesty
Jawaban: Angkot sudah mejadi kendaraan umum fav di Bogor. Bogor sendiri sampai dijuluki kota seribu angkot. Di Bogor enaknya tuh angkot banyak, biasanya setipa lima menit angkot bakalan lewat. Trus angkot di bogor kebanyakan juga udah full music. Meski juga full asap rokok, menurut pengalaman saya sebagai angkoters, 80% sopirnya itu perokok. Terus 60% penumpangnya juga perokok. Di angkot kayaknya harus diberlakukan kawasan bebas rokok deh! Suka sebel juga kalau ngetem kelamaan. Harusnya ada batas waktu maksimal ngetem. :P
Oh, ya dari pemerintah harus sering-sering ngadain sidak untuk melihat kelayakan angkot. Soalnya kayakanya banyak yang sudah waktunya pensiun tapi masih dipake narik.
BalasHapus
Balasan
UnknownMinggu, September 29, 2013 11:52:00 PM
Permisi, Kak... aku ikutan ya :)

Aku follow pake akun Gmail :)
Nama : Mia Candra Sasmita
URL : http://miacandrasasmita.blogspot.com/
Link share info GA : https://twitter.com/MiaCd2/status/384356450618707968
Twitter : @MiaCd2
Jawaban :
Jelas aja angkot sudah jarang dipake di Indonesia. Contohnya pengalamanku, dulu tinggal di Bogor, angkot banyak sampe rebutan penumpang sampe bikin macet dan terkadang terjadi keributan yang bikin kita ngak nyaman, eh tapi pas aku pindah ke Kuningan nih kaya sekarang... widih.. populasi angkot kaya populasi gajah Sumatra... hampir langka menuju punah kalau ngak dilestarikan. Kenapa begitu? ya iyalah penumpang mana coba yang betah kalau angkotnya ngetem, nunggu penumpangnya penuh terkadang sampe lewat dari tiga jam -beneran pernah kualami- udah pulang kegiatan aktivitas capek, nunggu bikin tambah capek hati, belum penumpang lain yang terkadang -maaf- memperkeruh keadaan.... masyaraakat ya jauh lebih milih menggunakan kendaraan pribadi kan kreditannya murah jadi kaya ataupun ngak, bisa punya #Plak...
Sebenernya sih ini bisa tertangani kalau kesejahteraan bapak supirnya terjaga dan minat orang buat beli kendaraan pribadi juga bisa dicegah dengan harga kendaraan yang dimahalin dan pajak kendaraan yang dinaikin. Ngak hanya semuanya merasa nyaman, tapi juga mengurangi polusi. Ibarat pepatah, sambil menyelam, minum jus. Heee...

Merdeka!!!! Wish me luck
BalasHapus
Balasan
reniSenin, September 30, 2013 2:46:00 PM
nama : Reni Judhanto
url blog : http://another-reni.blogspot.com
jawaban :

Angkutan Umum di Indonesia?
Oke... menurut (pengalaman)ku, naik angkutan umum itu sebenarnya asyik, karena murah. Selain itu dengan menggunakan kendaraan umum kita bisa berinteraksi dengan banyak orang. Jadi sepanjang perjalanan tidak terasa membosankan karena ada teman ngobrol.
Hanya sayangnya kondisi angkutan umum di Indonesia itu tidak nyaman dan seringkali kurang manusiawi. Angkutan umum di Indonesia itu tidak terawat, dan banyak yang harusnya sudah tak layak jalan tapi tetap dipakai juga.
Kalau kereta api aku kemang jarang sekali naik kereta api. Biasanya aku naik kereta api saat melakukan perjalanan dinas ke Jakarta dan itu jarang sekali.

Sewaktu aku tinggal di Yogyakarta selama 5 tahun, aku akrab dengan bus kota, angkutan kota serta bus AKAP. Walau tidak nyaman, tapi tetep berusaha untuk kunikmati.

Selama di Madiun, angkutan umum yang sering aku pakai adalah becak. Alasannya karena aku lebih mudah menemukan becak daripada angkutan umum yang jumlahnya hanya ada beberapa di Madiun. Selain itu dengan menggunakan becak aku bisa membantu menghidupi keluarganya. Maklum saja, dengan makin banyaknya kendaraan bermotor di Madiun keberadaan becak makin tersisih.

Namun, aku sering menghadapi dilema juga saat hendak naik becak, apalagi jika pengemudi becaknya sudah tua sekali. Kalau aku tak naik becaknya, takut jika dia tak dapat penghasilan. Melihat kondisinya yang sudah tua tapi tetap mengayuh becak itu berarti memang dia tak punya pilihan lain untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Jadi, aku merasa perlu membantunya dengan naik becaknya.
Namun, jika aku naik becaknya... seringkali aku gak tega karena dia harus bersusah payah mengayuh becaknya. Aku seringkali tak tega mendengar nafasnya yang ngos-ngosan saat mengayuh becaknya.
Serba salah memang.... Akhirnya, aku seringkali tetap naik becaknya dan memberinya uang lebih. Soalnya, kalau aku hanya memberinya uang tanpa naik becaknya takutnya dia tersinggung, karena mereka tak ingin dianggap pengemis.

Itu saja sih transportasi umum yang aku pakai selama ini. Dan, itulah kesanku dalam menggunakan transportasi umum selama ini :)
BalasHapus
Balasan

Tambahkan komentar