Anggita Nurindah Kusuma

TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR =)

Kamis, 18 Juli 2013

Lima Langkah Pemula Menulis Novel


LIMA LANGKAH PEMULA MENULIS NOVEL


Bagaimana cara pemula menulis buku novel, sehingga mendapatkan tempat yang layak seperti layaknya penulis profesional? Tidak banyak pemula bisa seperti itu, tanpa memiliki tips luar biasa yang memberikan semangat untuk terus menulis.
Ada empat langkah cara menulis buku bagi pemula yang ingin serius menjadi seorang calon penulis hebat. Semoga 4 langkah ini benar-benar bisa menghibur dan memberikan ruh baru dan memperkuat hasrat sahabat dalam menulis.
 
Cara pertama # Memiliki tempat penuangan ide
Lho, maksud tempat penuangan ide bagaimana?
Nah, maksudnya adalah jika kamu memiliki suatu inspirasi menulis. Tetapi tidak sedang berada di dekat komputer atau laptop, benda inilah yang dapat menggantikannya. Contoh yang dimaksud misal kertas dan pensil, notebook, atau benda lain yang biasa digunakan untuk menulis secara manual dan bisa dibawa sekaligus digunakan di mana saja.
Karena banyak penulis yang terkadang pikiran mereka terkoneksi langsung melalui pena di atas kertas.
 
Cara kedua # Mulai berpikir
Setelah kamu memiliki benda itu, saatnya untuk memulai momok paling menakutkan bagi semua penulis. Bagaimana mulai menulis di halaman pertama yang masih kosong. Gunakan halaman-halaman pertama untuk menciptakan gambaran cerita sahabat, termasuk garis besar, catatan tentang karakter (kemungkinan nama, deskripsi, cerita, dan lain-lain) tempat, dan termasuk hal-hal kecil yang masuk ke dalam cerita yang lebih besar. 
Ada beberapa keuntungan dengan membuat gambaran cerita yang akan ditulis. Ini akan memberi ide-ide baru untuk sebuah cerita sebagaimana yang sudah sahabat rencanakan. Dengan begitu, sahabat akan memiliki sesuatu ketika sedang kehabisan ide.
 
Cara ketiga # Buatlah garis besar naskah Buat garis besar tulisan. Hal ini akan membantu menentukan arah awal narasi, pengembangan plot dan karakter, pengaturan dari semua peristiwa yang mengarah ke konflik besar atau klimaks, kemudian resolusi dan berakhir.
Awal cerita mungkin merupakan bagian tersulit. Hal terbaik untuk mengatasinya, dengan memulai ide seluas mungkin. Katakanlah, sahabat ingin menulis sebuah novel misteri, dan Anda seorang penggemar dari Perang Dunia II. 
Tuliskan saja misalnya, fokus terhadap sesuatu yang misterius terjadi selama Perang Dunia II. Cobalah untuk fokus sedikit lebih. Apakah itu pribadi atau secara umum? Dalam perang ke II misalkan dengan menceritakan cerita pribadi kehidupan seorang tentara. 
Kapan itu terjadi? Perang Dunia II adalah jelas, jika seorang tentara Perang Dunia II yang melakukan ini atau itu. Ini adalah salah satu poin keputusan yang harus Anda ambil dengan segera.
Kembangkan karakter sahabat dengan jelas. Dalam hal ini, sahabat telah menciptakan dua karakter-pria muda dan kakeknya. Sahabat dapat menentukan karakteristik dari kedua hanya dengan pengaturan dan memperluas karakter Anda dalam proses. Kakek kemungkinan akan telah menikah, sehingga akan ada seorang nenek dalam gambar. 
Ada generasi antara kakek dan pemuda, sehingga akan menjadi orang tua yang juga putra kakek. Lihat betapa mudahnya itu?
 
Cara keempat # Melakukan pengeditan naskah
Mengedit tulisan biasa dilakukan setelah beberapa hari penulis mengendapkan naskah. Artinya, beberapa hari tersebut jangan digunakan untuk mengurus naskah novelmu. Jika sahabat menemukan plot tulisan ke mana-mana, dan tidak ada yang dapat dilakukan selain melakukan editing terhadap tulisan. Cerita sahabat tidak diharuskan untuk melakukan apa pun yang sahabat anggap sebagai garis besar tulisan.
Kadang-kadang, dalam sebuah cerita memiliki ide menulis yang lain. Di mana pun sahabat berada dalam proses, mesti mengisyaratkan untuk melakukan itu.
 
Cara kelima -> Istirahatlah yang cukup
Menulis membutuhkan energi yang sangat besar. Sebisa mungkin memiliki asupan yang cukup dan bergizi, selain bermanfaat pada kesehatan juga bermanfaat pada pemikiran. Tujuannya supaya otak lebih fresh sehingga bisa mendapatkan ide menarik, berbeda dari yang lain. Jangan biarkan perut lapar. Oh ya, agar kamu tidak terlalu lelah, kamu bisa memilih sesuatu yang kamu senangi sebagai teman menulis.
Dan seusai menulis naskah, kalian bisa mengirimkan ke salah satu penerbit yang kamu incar. Setelah itu, waktu menunggu keputusan penerbit bisa kalian gunakan untuk beristirahat secukupnya. Tapi bukan berarti tidak beraktifitas sama sekali lho ya.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar